Dear Allah and friends...
Mungkin, ini adalah surat terlambat yang ku posting di blog ini..
Semua berawal dari mimpiku untuk kuliah di The University of Melbourne sejak tahun 2018.
Source : Wikipedia
Mimpi untuk kuliah di sana berawal dari kenekatanku mengikuti seleksi beasiswa AAS ( Australia Awards Scholarship) intake 2019. Dengan waktu singkat yaitu sebulan, aku mulai melakukan pencarian tentang jurusan dan bidang studi yang disediakan di kampus yang ada di Australia. Mulai dari google, youtube, website, social media, semua tentang jurusan yang aku inginkan ku telusuri dengan baik dan cermat. Karena menurutku salah satu hal yang bisa membuat panitianya tertarik adalah dari essay yang kita tulis sehingga aku harus bekerja keras untuk menuliskan essay yang lebih baik dan mampu menarik sang panitia untuk memilihku menjadi shorlisted. Dan qadarullah Allah meluluskanku menjadi shorlisted walaupun belum lulus untuk menjadi awardee. Saat itu, aku memang sedih tapi kembali lagi bahwa "apa yang suudah ditakdirkan untukmu takkan pernah melewatimu"...
Lalu, tahun 2019 aku mengikuti beasiswa LPDP dan alhamdulillah aku masuk tahap wawancara. Pada saat itu aku memutuskan untuk apply di The University of Melbourne. Alhamdulillah semua berjalan lancar walaupun harus menunggu beberapa bulan.
7 Februari 2020
Saat itu, aku berada di sekolah seperti biasa ketika luang. Aku selalu mengecek inbox emailku, dan terlihat pengirim dari The University of Melbourne. Awalnya aku pikir, seperti biasa tapi ternyata surat yang aku sangat dambakan, surat yang aku impikan. Bahwa aku bisa kuliah di sana, surat yang bisa mengatakan bahwa aku benar bisa dan tak perlu insecure karena background dari kampus swasta dan orang dari Indonesia Timur...
Walaupun tertulis conditional (Karena belum menyertakan ielts) tapi ini menyatakan bahwa mereka bisa ,menerimaku. Tinggal menyertakan ielts dan menjadilah LOA Unconditional...